Kamis, 03 Maret 2016

Perkembangan Teknologi Komunikasi

BAB I
PENDAHULUAN

            Manusia adalah mahluk sosial dan komunikasi adalah hal yang pasti dilakukan setiap harinya. Hal itu telah berlaku sejak zaman dahulu, pada awalnya manusia hanya dapat bekumunikasi dengan bertatap muka ataupun menggunakan tanda atau isyarat yang memilki arti khusus. Dan seiring berjalannya waktu, alat komunikasi terus mengalami perkembangan.
            Perkembangan teknologi komunikasi terus berkembang hingga sekarang tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi tapi juga mengubah pola arus informasi.  Teknologi informasi berfungsi memberi data hingga menjadi informasi untuk si penerima data.
                Perkembangan teknolgi komunikasi turut memberikan arti yang sangat penting dalam bidang komunikasi dan interaksi sosial dapat berlangsung dan tercipta tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Peran komunikasi sebagai penggerak interaksi sosial dalam masyarakat dapat terus berkembang dalam setiap aspek kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan individu maupun kelompok.
Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dilepaskan dari suatu konteks perubahan masyarakat dalam arti luas. Perluasan teknologi komunikasi memiliki posisi disetiap ilmu interdisiplin dan saling berkaitan dalam hal perkembangan ilmu-ilmu khususnya sebagai sarana pemahaman dan penyebaran ilmu agar dapat dipahami masyarakat secara rinci dan jelas. Teknologi komunikasi dilihat sebagai keberadaannya yang unik dan objektif mengalami perkembangan demi kebutuhan manusia dari segi pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Teknologi Komunikasi

1.      Era komunikasi tulisan (4000 SM – hingga kini)
Era ini merupakan yang pertama kalinya muncul dari komunikasi dan terjadi pada tahun 4000 SM hingga sekarang. Terdapat fakta seperti adanya tulisan-tulisan di dalam goa pada zaman primitif. Era ini berawal dari digunakannya tanah liat oleh orang-orang Sumerians untuk cara mereka berkomunikasi dengan yang lainnya. Lalu dilanjutkan oleh bangsa China yang telah menemukan alat pencetak buku. Selanjutnya ditemukan alat pencetak huruf dari tanah liat ke dalam logam oleh bangsa Korea. 
Dari waktu ke waktu, era komunikasi tulisan ini semakin maju. Perkembangannya juga bisa terlihat dengan adanya komputer, handphone, dll. Karena dari teknologi tersebut kita juga dapat menulis dengan cara mengetik
2.      Era Komunikasi Cetak 
Terciptanya era komunikasi cetak pada tahun 1456 SM hingga saat ini. Era ini diperlihatkan dengan adanya mesin cetak (handpress) oleh Gutenberg, ia merupakan orang yang pertama kali menemukan mesin cetak. Ia  menggunakan mesin tersebut untuk mencetak injil. Dilanjutkan dengan adanya surat kabar yang berjudul The New York Sun oleh Benjamin Day, ia menerbitkan surat kabar tersebut dengan menggunakan mesin cetak secara massal. Lalu Daguerre menggunakan metode secara fotografi untuk memuat surat kabarnya. 
 Karena masih banyak masyarakat yang memiliki kekurangan pada masa itu, contohnya seperti mereka yang belum bisa membaca dan kurang memahami informasi yang diberikan. Oleh karena itu, peredaran surat kabar ditujukan hanya untuk kalangan tertentu saja dan cenderung tertutup pemasarannya. Pada saat itu juga mesin cetak tidak dapat menghasilkan surat kabar yang banyak karena masih menggunakan penulisan tangan.
 Namun karena perkembangan teknologi yang begitu pesat, pada masa kini mesin cetak sudah bisa menciptakan surat kabar yang amat modern dan banyak, seperti majalah, koran, dll. Era komunikasi cetak juga meningkat di Indonesia. Dengan banyaknya surat kabar yang beredar di negeri ini, memudahkan masyarakat untuk mencari dan mendapatkan informasi apapun. Contohnya, koran Kompas merupakan salah satu surat kabar yang sudah banyak dinikmati oleh masyarakat, Tidak hanya melalui surat kabar, masyarakat Indonesia juga dapat mengaksesnya melalui internet. Semakin maju perkembangannya, tentu saja hasilnya akan semakin baik pula.
3.       Era Komunikasi Telekomunikasi
Munculnya era komunikasi telekomunikasi yang terjadi pada tahun 1844 SM hingga sekarang. Era ini dapat mempermudah manusia untuk saling berkomunikasi, tidak harus dengan bertatapan muka secara langsung karena bisa menggunakan telepon, televisi, internet, radio, dll. Di Indonesia terdapat bermacam-macam informasi yang bisa diberikan atau didapatkan dari komunikasi telekomunikasi ini.
 Era ini dimulai pertama kali melalui telegraf untuk mengirimkan pesan oleh Samuel Morse, ia berhasil menyampaikannya dari Baltimore sampai Washington DC. Lalu dilanjutkan dengan ditemukannya film bioskop, pertanda keberhasilannya penciptaan gambar yang bergerak. Selanjutnya pengiriman pesan melalui radio oleh Guglielmo Marconi. Setelah itu penyiaran televisi yang perdana pun dilakukan, namun pada zaman itu televisi masih terlihat dengan model serta kualitas yang masih kurang bila dibandingkan dengan zaman sekarang yang sudah benar-benar canggih.
 Perkembangannya kini sudah menyebar di Indonesia. Bisa terlihat seperti Blackberry dan Apple yang meningkat pesat produk-produknya di negeri kita ini. Dapat diakui bahwa kita sebagai manusia tidak bisa lepas dari alat-alat komunikasi yang canggih seperti itu, karena dapat memudahkan kita untuk mengakses data apa saja walaupun dengan harga yang bisa dikatakan murah. Di abad ini sudah berkembang sangat pesat bila dibandingkan dengan era sebelumnya. Terlihat pada abad 21, perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia semakin berkembang pesat. Bisa kita lihat pada saat telepon rumah terlihat mewah pada zamannya, namun kini ponsel sudah terlihat lebih dibutuhkan bagi masyarakat.

4.      Era Komunikasi Interaktif
Era ini merupakan era komunikasi yang terakhir dan berlangsung pada tahun 1946 hingga sekarang. Yang dimaksud dengan komunikasi interaktif itu adalah komunikasi yang cara penyampaian pesannya melalui media dan komunikan dapat bersifat aktif juga memberikan umpan balik atau biasa disebut dengan feedback terhadap informasi yang didapatkannya. Era ini berkembang karena adanya komputer dan internet. Semakin berkembangnya cara komunikasi ini menjadikan seseorang dapat berkomunikasi dengan jarak yang jauh dan dengan waktu yang bisa dibilang singkat. Caranya bisa digunakan dengan cara langsung, seperti yahoo-mail, skype, dll. Namun bisa juga dengan cara tidak langsung, seperti message, chatting, dll. Internet tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi, internet juga dapat membantu untuk mencari dan mendapatkan informasi melalui browsing. Internet pada masa kini dapat mempererat tali hubungan sesama manusia dengan menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter, dll.
Teknologi komunikasi dengan terus berkarya sebaik mungkin agar perkembangannya semakin bagus dan berkualitas dari yang sebelumnya. Walaupun teknologi zaman sekarang sudah terlihat canggih, namun masa depan akan semakin canggih lagi jika terus berusaha. Semua itu dilakukan untuk memajukan bangsa sendiri maupun dunia.

B.     Pengertian Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya.
Yang mendasari sesuatu hal dapat di golongkan kedalam teknolohi kedalam teknologi komunikasi adalah:
1.      Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat
2.      Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur sosial,ekonomi dan politik
3.      Teknologi komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik tertentu.
4.      Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar dan melihat.

C.     Perbedaan Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teknologi komunikasi sebagai penyalur informasi, pengolah dan penyimpan informasi. Dan teknologi informasi adalah suatu teknomogi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan dalam keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan  informasi yang strategis untuk mengambil keputusan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi  memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

D.    Bentuk Teknologi Informasi

a.       Komunikasi Suara .Merupakan bentuk komunikasi mempergunakan suara dan indera pendengaran dari tempat yang terpisah dengan jarak tertentu.
b.      Komunikasi Tulisan dan Gambar .Merupakan komunikasi yang mengirimkan informasi berbentuk tulisan dan gambar. Gambar yang dikirim dapat berupa gambar hidup (video) atau gambar diam, misalnya gambar teknik atau gambar grafik.
c.       Komunikasi Data .Informasi berupa data dan berita yang dikirimkan dengan menggunakan komputer sebagai media pengirim dan media penerima informasi, serta dengan menggunakan jaringan telepon (Public Switched Telephone Network) atau menggunakan jaringan telepon khusus (leased line atau private line).

E.     Penerapan dan Proses Teknologi Komunikasi

Penerapan teknologi komunikasi ditentukan oleh sejauh mana teknologi komunikasi mampu membuka akses pada berbagai pelayanan dan jaringan informasi.

Proses penerapan teknologi komunikasi
Terdapat 2 tahapan dalam proses penerapan teknologi komunikasi, yaitu :
a.       Tahapan inisiasi, terdapat dua tingkatan, yaitu tingkatan Agenda-Setting dan tingkatan Matching. Apabila nilai kedua tingkat inisiasi ini positif, timbulah keinginan untuk mengadopsi teknologi komunikasi yang diinginkan.
b.      Tahapan implementasi, terdapat tiga tingkatan, yaitu tingkatan redefining (mengartikan ulang), tingkatan clarifying (menjelaskan), tingkatan routinizing (kebiasaan)
F.      Perspektif tentang penerapan teknologi komunikasi
Suatu organisasi/lembaga pengguna teknologi komunikasi memandang penerapan teknologi komunikasi sebagai :
1.      Manajemen sistem
2.      Proses birokrasi
3.       Pengembangan Organisasi
4.      Proses Tawar menawar
Perspektif tentang penerapan teknologi komunikasi adalah :
1.      Teknosentrik
2.      Sosiosentrik
3.       Konflik
4.       Desain sistem

G.    Pelaku dan Unsur Unsur Komunikasi

Dalam rangkaian sumber, penyampaian dan penerimaan informasi ada beberapa pihak yang tersangkut dan saling tergantung satu dengan yang lainnya, yaitu:
1.      Pemakai Perusahaan
2.      Penyedia jasa telekomunikasi
3.      Produsen peralatan komunikasi
4.      Badan yang mengatur/mengkoordinir seluruh kegiatan komunikasi dari segi ekonomis dan teknis dalam mengadakan peraturan, standar, harga patokan, dan lain-lain
Unsur-unsur teknologi komunikasi adalah:
1.      Informasi, dapat berupa tulisan, suara, musik, gambar,dan data yang memiliki   spektrum frekuensi dan bentuk-bentuk yang berbeda.
2.      Alat yang dipergunakan untuk meneruskan informasi, dengan media transmisi dan sistem modulasi
3.      Dengan cara yang sesuai,bentuk akhir ( informasi yang diterima ) harus seserupa mungkin dengan bentuk awal ( informasi yang dikirimkan ) dan dalam batas-batas distorsi yang dapat ditolerir.
4.      Dalam jumlah maupun kecepatan yang semakin meningkat melalui jarak yang semakin jauh dengan biaya yang seekonomis mungkin.

H.    Peranan Teknologi Komunikasi dalam Bidang Masyarakat

1.      Peranan Teknologi Komunikasi dalam Keluarga
Peranan teknologi komunikasi yang pertama akan Plimbi bahas yakni dalam kehidupan berkeluarga. Beberapa elemen penting mengenai komunikasi dalam keluarga adalah mengenai bagaimana komunikasi itu dapat tetap berjalan meskipun berada di tempat yang berbeda. Untuk itulah para ahli komunikasi menciptakan sebuah alat yang dapat membantu keluarga untuk tetap berkomunikasi. Alat yang bernama handphone ini sangat penting dan berguna dalam mempertahankan komunikasi antar keluarga. Dimanapun keluarga tersebut berada, mereka tetap dapat berkomunikasi dengan baik. Selain handphone, saat ini hampir tiap keluarga mempunyai komputer di rumahnya.
Semakin terjangkaunya harga komputer mengakibatkan semakin banyak pula keluarga yang memiliki komputer di rumah mereka. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan komputer, seperti mengerjakan tugas sekolah, belajar, mengatur keuangan keluarga, mendengarkan musik, menonton video, dan bermain games. Bagi keluarga-keluarga di negara maju, komputer juga digunakan sebagai alat untuk berbelanja secara elektronik dengan cara melakukan pemesanan barang secara on-line dan melakukan pembayaran secara elektronik.
2.      Peranan Teknologi Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, peranan teknologi komunikasi sangat dirasakan baik oleh para pengajar maupun oleh siswa atau mahasiswa. Dengan teknologi komputer dan internet, para siswa atau mahasiswa tidak hanya dapat belajar di dalam kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena hampir semua materi pelajaran dapat diperoleh melalui CD, power point dari para pengajar, atau langsung diakses melalui internet seperti metode e-learning dan lainnya. Ada juga perpustakaan elektronik (e-library) dan buku elektronik (e-book) yang dapat membantu para siswa dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka dan yang terpenting adalah semakin membuka wawasan mereka.
Saat ini di PAUD atau TK juga sudah memakai komputer sebagai alat bantu dalam mengajarkan anak. Dengan menggunakan game yang menarik untuk anak, para pengajar tersebut dapat mengajarkan anak dengan lebih baik dan yang pasti menyenangkan bagi anak tersebut.
3.      Peranan Teknologi Komunikasi dalam Dunia Kerja (Kantor)
Dalam dunia kerja atau khususnya wilayah perkantoran, rata-rata sudah memiliki komputer. Komputer banyak digunakan di kantor-kantor untuk membantu pekerjaan administrasi. Pembuatan surat-surat yang dahulu menggunakan mesin tik manual kini digantikan oleh komputer. Di samping hasilnya lebih rapi dan dapat dikoreksi sebelum dicetak, surat juga dapat disimpan dalam bentuk dokumen elektronik. Apabila suatu saat diperlukan kembali maka dokumen/file tersebut dapat digunakan kembali.
Selain pekerjaan tulis menulis, di dalam kantor juga terdapat kegiatan penyimpanan dokumen-dokumen penting. Dokumen-dokumen tersebut disimpan dengan baik sebagai arsip perkantoran tersebut. Bukan hanya mengenai komputer. Saat ini di berbagai kantor sudah disediakan absensi elektronik, sehingga karyawan yang tidak masuk akan lebih mudah diketahui oleh pemimpin di kantor tersebut.
4.      Peranan Teknologi Komunikasi dalam Bidang Bisnis dan Perbankan
Peranan teknologi komunikasi dalam bidang bisnis dan perbankan sangat besar karena tujuan dari bisnis dan perbankan adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil transaksi, baik barang maupun jasa. Dalam dunia perbankan, selain untuk menjalankan kegiatan-kegiatan rutin kantor, sistem komputer dapat membantu pelayanan terhadap para nasabah dengan baik. Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara aman dan nyaman.
Salah satu alat yang sangat terlihat dalam membantu para nasabah adalah Automatic Teller Machine atau yang lebih dikenal dengan ATM. Saat ini ATM sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia, sehingga dapat semakin memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi tunai atau pemabayaran lain.
5.      Peranan Teknologi Komunikasi dalam Bidang Kedokteran
Pada bidang kedokteran, komputer banyak digunakan untuk membantu para dokter dalam berbagai hal, misalnya memeriksa, mendiagnosa, dan menentukan penyakit pasien dengan memasukkan data-data keluhan pasien ke dalam sistem komputer, menentukan jenis terapi dan pengobatan berdasarkan informasi dari sistem komputer, mempercepat proses uji laboratorium pasien, memantau kondisi pasien (denyut jantung, suhu, dan tekanan darah pasien), dan lainnya.
Beberapa alat yang biasanya digunakan dalam bidang kedokterna yaitu CT-Scan, Rontgen, dan lainnya. Dengan alat bantu tersebut, para pekerja medis dapat dengan mudah mengetahui penyakit dalam yang diderita oleh pasien, sehingga dapat melakukan cara penanggulangan penyakit dengan cepat dan baik.


BAB III
Penutup
          Kesimpulan
          Teknologi komunikasi telah berkembang sehingga tidak ada masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi. Konsep ini yang mendasari bahwa manusia memiliki kebutuhan berinteraksi sosial. Komunikasi yang bersinggungan dengan kehidupan berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya (termasuk lintas budaya) terjadi dalam beragam wujud dan bentuk. Perkembangan teknologi turut memberikan arti yang sangat penting dalam bidang komunikasi dan interaksi sosial dapat berlangsung dan tercipta tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Peran komunikasi sebagai penggerak interaksi sosial dalam masyarakat dapat terus ebrkembang dalam setiap aspek kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan individu maupun kelompok.
Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dilepaskan dari suatu konteks perubahan masyarakat dalam arti luas. Perluasan teknologi komunikasi memiliki posisi disetiap ilmu interdisiplin dan saling berkaitan dalam hal perkembangan ilmu-ilmu khususnya sebagai sarana pemahaman dan penyebaran ilmu agar dapat dipahami masyarakat secara rinci dan jelas. Teknologi komunikasi dilihat sebagai keberadaannya yang unik dan objektif mengalami perkembangan demi kebutuhan manusia dari segi pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.


Daftar Pustaka





Senin, 29 Februari 2016

Sistem Komunikasi Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komunikasi kian pesat di Indonesia akan mengubah pola arus informasi yang berkembang. Perkembangan yang pesat tersebut jelas membutuhkan kajian khusus dan mendalam. Indonesia adalah negara yang multietnis. Ini memungkinkan masing-masing daerah dinegara ini mempunyai ciri khas tersendiri. Sehingga, berbeda pola konteks sistem komunikasi nya.
Sistem komunikasi indonesia adalah bahasan yang kompleks dan melibatkan banyak hal oleh karena itu, ia tak bisa dibahas secara sekilas dan dimasukkan dalam bahasan mata kuliah tertentu.
            Sistem komunikasi indonesia jelas berbeda dengan sistem komunikasi di negara lain. Perbedaan tersebut juga dilatar belakangi oleh ruang lingkup sistem komunikasi indonesia, kondisi sistem sosial,politik,budaya yang dikembangkan. Itu artinya, sistem budaya masyarakat indonesia misalnya akan memberi warna dan corak sistem komunikasinya. 
  
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Ruang Lingkup Sistem Komunikasi Indonesia
SKI adalah suatu bidang kajian yang membahas tidak hanya proses komunikasi saja, tetapi juga unsur-unsur di dalamnya, dan hubungan antara sistem komunikasi dengan sistem lainnya, serta bagaimana gambaran berlangsungnya sistem komunikasi di Indonesia. Nurudin, di dalam bukunya yang berjudul Sistem Komunikasi Indonesia, mengelompokkan sistem komunikasi indonesia menjadi beberapa bagian :
1.        Jika ditinjau dari segi wilayah geografisnya, sistem komunikasi bisa dibagi menjadi dua, yakni sistem komunikasi di pedesaan dan perkotaan. Di Indonesia realitas  komunikasi di perkotaan dengan di pedesaan sangat berbeda jauh. Di desa, sistem komunikasi sangat dipengaruhi oleh keberadaan opinion leader (pemimpin opini, pemuka pendapat) sebagai pihak penerjemah pesan, interpretator karena kelebihannya dibandingkan masyarakat kebanyakan. Adapun masyarakat kota, sistem komunikasi sangat dipengaruhi oleh keberadaan media massa mengingat ciri masyarakat kota lebih individualistis dibandingkan masyarakat desa. Ini juga sejalan dengan tingkat perkembangan pendidikan warga kota yang memungkinkan mereka lebih bergantung pada media massa.
2.        Jika ditinjau dari media yang digunakan, ada sistem media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), sistem media elektronik (televisi, radio), dan sistem media online atau internet. Di samping itu ada pula sistem media tradisional, misalnya saja wayang, ketoprak, ludruk, atau bentuk folklor antara lain: (1) cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng), (2) ungkapan rakyat (peribahasa, pepatah), (3) puisi rakyat, (4) nyanyian rakyat, (5) teater rakyat, (6) gerak isyarat, (7) alat pengingat, dan (8) alat bunyi.
3.        Jika ditinjau dari pola komunikasinya ada sistem komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication system), sistem komunikasi antarpersona (interpersonal communication system), sistem komunikasi kelompok (small group communication system), dan sistem komunikasi massa (mass communication system).
Merujuk pada klasifikasi Sistem Komunikasi Indonesia di atas, semakin jelas kiranya peta SKI sebagai bagian yang sangat penting dalam kajian ilmu komunikasi selain sebagai mata kuliah. SKI menunjukkan kekhasannya tersendiri yang perlu dibahas secara mendalam. Namun, mengapa SKI perlu dipelajari? Jawaban dari pertanyaan tersebut sekiranya bisa dijawab dari beberapa poin di bawah ini:
·              Alasan pertama ialah perkembangan teknologi komunikasi yang kian pesat di Indonesia (dan bahkan terus berkembang di masa yang akan datang) sehingga akan mengubah pola arus informasi yang akan berkembang. Perkembangan yang cepat tersebut jelas membutuhkan kajian khusus dan mendalam.
·              Alasan kedua adalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang multietnis. Dengan kata lain, Indonesia ialah negara yang mempunyai heterogenitas keadaal wsuku, agama, dan ras. Hal ini memungkinkan masing-masing daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri, sehingga berbeda pula konteks sistem komunikasinya.
·              Alasan ketiga adalah meskipun perkembangan teknologi komunikasi sedemikian pesat, tetapi mayoritas masyarakat Indonesia masih tinggal di pedesaan. Hal ini mengakibatkan perkembangan media massa tidak selamanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Oleh karena itu, ciri komunikasi yang berkembang di desa jelas berbeda dengan yang di kota. Dan membutuhkan kajian para pemimpin opini (opinion leader), para penyuluh pembangunan, dan juru penerang desa sebagai pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam sistem komunikasi pedesaan.
·              Alasan keempat ialah SKI merupakan pembahasan yang kompleks dan melibatkan banyak unsur serta hal di dalamnya. Maka, SKI tidak bisa dibahas secara sekilas dan dimasukkan dalam pembahasan mata kuliah tertentu. SKI harus dijelaskan secara menyeluruh atau komprehensif.
Alasan terakhir adalah SKI jelas berbeda dengan sistem komunikasi di negara lain. Perbedaan tersebut juga dilatarbelakangi oleh kondisi sistem sosial, politik, dan budaya yang dikembangkan. Itu artinya sistem politik, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia juga akan memberi warna dan corak terhadap sistem komunikasinya.
Dengan demikian pula, membahas sistem komunikasi indonesia tak ubahnya membahas berbagai fenomena, kegiatan, proses yang berkaitan dengan erat dengan unsur-unsur kommunikasi di Indonesia. Seperti kita ketahui, secara ringkas komunikasi di Indonesia beberapa unsur, yakni sumber, pengirim pesan, media, penerima pesan, dan efek.
B.     Komunikasi Dalam Sistem
Sebelum kita membahas tentang SKI ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang defenisi, ciri, dan tujuan sistem itu sendiri. Sistem berasal dari bahasa Yunani systema, yang berarti suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian (Shrode dan Voich, 1974) dan hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur (Awad, 1979).
Banyak definisi tentang sistem. Tatang M. Amirin (1996) peernah meringkas berbagai macam definisi tersebut dalam sebuah definisi, yakni sekumpulan unsur yang melakukan kegiatan atau menyusun skema atau tata cara melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan dan hal ini dilakukan dengan cara mengolah data dan/atau energi dan/atau barang (benda) di dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang (benda).
Dengan demikian, sistem komunikasi bisa di definisikan sebagai berikut; “sekelompok orang, pedoman atau media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, lambang menjadi pesan dalam membbuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.”
Jika di definisikan itu kita jadikan alat untuk mengamati dunia surat kabar misalnya bisa diatikan begini, “Sekumpulan orang, alat, mesin, fasilitas yang bekerja mengolah suatu berita/informasi lain dengan mengolahnya menjadi lembaran-lembaran tulisan guna memproduksi informasi yang telah direncanakan atau ditetapkan pada saat para langgganan memerlukannya.”
Dengan demikian jika diringkas, dalam sebuah definisi sistem komunikasi paling tidak selalu ada:
1.      Sekumpulan unsur (wartawan, karyawan, komputer, mesin, barang, buku, kertas dan fasilitas lain)
2.      Tujuan sistem (menyebarkan informasi pada khalayak, membentuk image positif dalam humas, persuasi).
3.      Wujud hasil kegiatan atau proses sistem selama jangka waktu tertentu (media cetak, penerbitan interen, press release).
4.      Pengolahan data dan/atau energi dan/atau bahan (bahan berita, apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana, diolah menjadi berita straight news atau depth news, kolom, tajuk rencana, artikel, fact finding, dan lain-lain).
Dengan demikian, melihat definisi dan contoh diatas, sesuatu disebut sistem apabila memiliki ciri-ciri paling tidak sebagai berikut:
1.      Adanya interdependensi, artinya komponen komponen itu saling berkaitan, berinteraksi dan berinterdepedensi secara keseluruhan. Tidak bekerjanya satu unsur akan mempengaruhi kinerja unsur-unsur yang lain. Apakah lembaran yang disebut surat kabar akan bisa disebut surat kabar manakala tidak ada wartawan yang mecari berita (hanya lembaran kertas putih)? Atau misalnya, bagian percetakan ngambek tidak mau bekerja.
2.      Keluaran (output) daripadanya sesuai dan konsisten dengan tujuan yang sudah direncanakan. Kalau sebuah media tujuan utamanya adalah menyebarkan informasi yang benar, objektif dan berguna bagi masyarakat, tentu tidak dibenarkan seandainya informasi itu justru “memperkeruh” kondisi masyarakat dan sangat subjektif.
3.      Eksistensi kesatuan (totalitas) itu dipengaruhi oleh komponen-komponennya, sebaliknya eksistensi masing-masing komponen itu di pengaruhi oleh kesatuannya. Kesatuan yang di sebut pers itu sangat di pengaruhi oleh (merupakan totalitas) komponen wartawan, komputer, mesin, dan lain-lain. Begitu juga, sebaliknya wartawan, karyawan dipengaruhi pula oleh komponen totalitas yang disebut surat kabar. Artinya, masing-masing komponen itu merupakan satu kesatuan.
4.      Sabagai suatu kesatuan yang mempunyai masukan (input) dan keluaran (output) atau tujuan tertentu.

C.    Pengertian Sistem Komunikasi Indonesia
Ilmu Komunikasi adalah bagian dari sistem sosial. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa sistem komunikasi Indonesia menjadi subsistem dari sistem sosial indonesia. Kareana ada yang mengatakan bahwa sistem politik itu bagian atau subsistem dari sistem sosial maka bis dikatakan sistem komunikasi bagian dari sistem politik, sistem politik bagian dari sistem sosial.
Corak sistem komunikasi dalam masyarakat Indonesia akan sangat ditentukan oleh corak, bentuk dan keragaman masyarakat Indonesia itu sendiri. Misalnya, jika dalam sistem sosial itu dikenal budaya ewuh pekewuh, sungkan, maka sistem komunikasi juga akan mencerminkan budaya seperti itu. Misalnya, ketika proses komunikasi berlanngsung, ada perasaan tidak enak untuk mengkritik atasannya sendiri. Ini artinya, proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh lingkup sosial yang mempengaruhi seseorang.
Karena sistem komunikasi Indonesia itu cakupannya masih sangat luas kita perlu membaginya ke dalam beberapa kelompok besar. Maka, Sistem komunikasi Indonesia bisa dibagi menjadi beberapa bagian:
1.      Jika ditinjau dari segi wilayah geografisnya sistem komunikasi bida dibagi menjadi dua, yakni sistem komunikasi di pedesaan dan perkotaan. Di Indonesia realitas komunikasi di perkotaan dengan di pedesaan sangat berbeda jauh. Di desa, sistem komunikasi sangat dipengaruhi oleh keberadaan opinion leader (pemimpin opini, pemuka pendapat) sebagai pihak penerjemah pesan, interpretator karena kelebihannnya dibanding masyarakat kebanyakan, pengaruh seni tradisional dan kommunikasi antarpesona. Adapun bagi masyarakat kota, sistem komunikasi sangat dipengaruhi oleh keberadaan media massa mengingat ciri masyarakat kota lebih induvidual dibanding masyarakat desa. Ini juga sejalan dengan tingkat perkembangan pendidikan warga kota yang memungkinkan meraka lebih bergantung pada media massa.
2.      Jika di tinjau dari media yang digunakan, ada sistem medai cetak ( surat kabar, majalah, tabloid), media tradisional seperti wayang purwa, ketoprak, ludruk, atau bentuk floklor antara lain:
-          Cerita prosa rakyat ( mite, legenda, dongeng)
-          Ungkapan rakyat (peribahasa, pameo, pepatah)
-          Puisi rakyat
-          Nyanyian rakyat
-          Teater rakyat
-          Gerak isyarat ( memicingkan mata tanda cinta)
-          Alat bunyi-bunyian ( kentongan, gong, bedug, dan lain-lain
3.      Jika ditinjau pola komunikasinya ada sistem komunikasi dengan diri sendiri (interpersonal communication system), sistem komunikasi kelompok (small group communication system) dan sistem komunikasi massa (mass communication system).

D.    Pengertian Sistem Sosial
Sistem sosial adalah sebuah bangunan sistem yang besar yang di dalamnya mempunyai beberapa subsistem, termasuk sistem komunikasi itu sendiri. Sedangkan sistem komunikasi bersama sistem lain yang merupakan bagian sistem sosial mendukung eksistensi atau keberadannya secara bersama-sama. Misalnya sistem ekonomi, sistem budaya, sistem politik mendukung dan memberi arti keberadaan sistem sosialnya.
Sistem sosial yang mengedepankan budaya feodalisme atau paternalisme mempengaruhi proses komunikasi. Ini juga berlaku pada sistem sosial yang mengedepankan sistem kepercayaan. Sistem kasta dalam suatu masyarakat pun akan memberi andil besar dalam proses komunikasi. Ditinjau dari segi komunikasi, mereka yang berasal dari kasta sudra (golongan rendah) akan sangat kesulitan berkomunikasi dengan mereka yang berkasta ksatria. Ini artinya, bahwa sistem kasta sebagai sistem kepercayaan dalam sistem sosial mempengaruhi sistem komunikasi.
Di Indonesia tanpa bisa di pungkiri sistem sosial di Jawa masih sangat menentukan sistem komunikasinya. Dalam budaya Jawa dikenal ini nilai eewuh pakewuh atau sungkan. kenyataan ini juga termanifastasikan dalam sistem komunikasi. Bentuknya, orang akan merasa “ tidak enak untuk mendahului atasan” apalagi bila harus mengkritiknya.
Sistem sosial disini jika lebih dioperasionalisasikan memasukkan sistem kepercayaan masyarakat. Ini artinya pula kepercayaan yang berkembang dalam masyarakat akan ikut memberikan ‘warna” proses dan bentuk komunikasinya. Kita bisa mengambil contoh adalah sistem “kasta” pada masyarakat Hindu Bali. Meskipun sistem kasta tersebut sudah banyak yang mengkritik, ada yang sudah meninggalkan sejalan dengan perkembangan masyarakat, tetapi ada sebagian yang masih mempercayai dan melaksanakannya. Masyarakat yang mempercayai sistem kasta sebagai kepercayaan utama, akan mempengaruhi proses komunikasi yang dilakukannya. Jadi, golongan “kelas bawah” bisa berbicara atau menentukan jodoh dengan “kelas atas” dalam sistem yang demokratis, tetapi dalam sistem kepercayaan kasta hal demikian sulit dilakukan untuk tak mengatakan sangat sulit. Ini artinya, bahwa sistem kepercayaan memberikan andil besar bagi proses komunikasi. Dengan kata lain, sistem kepercayaan sebagai operasionalisasi sistem sosial mempengaruhi sistem komunikasi.
E.     Pengertian Sistem Publik
Sistem publik adalah komponen atau elemen besar yang  memiliki beberapa subsistem, termasuk sistem komunikasi dan sistem ruang publik. Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah kota, menurut Project for Public Spaces in New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan museum.
Pada umumnya ruang publik adalah ruang terbuka yang mampu menampung kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang ini memungkinkan terjadinya pertemuan antar manusia untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi. Karena pada ruang ini seringkali timbul berbagai kegiatan bersama, maka ruang-ruang terbuka ini dikategorikan sebagai ruang umum.
Sedangkan menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang publik memiliki makna sebagai berikut: sebuah lokasi yang didesain seminimal apapun, memiliki akses yang besar terhadap lingkungan sekitar, tempat bertemunya manusia/pengguna ruang publik dan perilaku masyarakat pengguna ruang publik satu sama lain mengikuti norma-norma yang berlaku setempat.
Meskipun sebagian ahli mengatakan umumnya ruang publik adalah ruang terbuka, Rustam Hakim (1987) mengatakan bahwa, ruang umum pada dasarnya merupakan suatau wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya, baik secara individu maupun secara kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa bangunan. Menurut sifatnya, ruang publik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Ruang publik tertutup : adalah ruang publik yang terdapat di dalam suatu bangunan.
2. Ruang publik terbuka : yaitu ruang publik yang berada di luar bangunan yang sering juga disebut ruang terbuka (open space).
Menurut Zoer’aini (1997) tujuan umum pembangunan suatu kota adalah untuk pertahanan hidup manusia yang terdiri atas dua aspek yaitu tetap hidup dan mempertinggi nilai hidup. Secara umum dapat dikemukakan bahwa pembangunan kota mempunyai fungsi dan tujuan sebagai berikut :
1. Kehadiran sebuah kota memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya agar dapat bertahan dan melanjutkan hidup, serta meningkatkan kualitas kehidupan.
2. Komponen-komponen kota adalah penduduk, pemerintah, pembangunan fisik, sumberdaya alam dan fungsi.
3. Penduduk kota meliputi jumlah (dipengaruhi oleh tingkat kelahiran, kematian, migrasi), dan kecenderungan penyebaran (umur, jenis kelamin, etnik, sosial ekonomi, agama dan lainnya.
4. Pentingnya kehadiran flora dan fauna.
5. Pembangunan fisik yang meliputi tipe bentuk (konfigurasi), kepadatan (densiti), differensiasi dan konektiviti.
6. Sumberdaya terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.
7. Kota berfungsi terutama sebagai pusat pemukiman dan pelayanan kerja, rekreasi dan transportasi.
8. Pada umumnya kota menghadapi masalah ekonomi, masalah tata ruang dan masalah linhgkungan hidup.
Menurut Eko Budihardjo (1998) ruang terbuka adalah bagian dari ruang yang memeiliki definisi sebagai wadah yang menampung aktivitas manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik.
Ruang terbuka memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1.      Fungsi umum :
· Tempat bermain dan berolah raga, tempat bersantai, tempat komunikasi sosial, tempat peralihan, tempat menunggu
· Sebagai ruang terbuka, ruang ini berfungsi untuk mendapatkan udara segar dari alam.
· Sebagai sarana penghubung antara suatu tempat dengan tempat lain.
· Sebagai pembatas atau jarak di antara massa bangunan.
2. Fungsi ekologis :
· Penyegaran udara, menyerap air hujan, pengendalian banjir, memelihara ekosistem tertentu.
· Pelembut arsitektur bangunan.

BAB III
                                                                         PENUTUP
Kesimpulan
Sesuatu disebut sistem apabila memiliki ciri-ciri paling tidak sebagai berikut:
1.           Adanya interdepensensi artinya komponen-komponen itu saling berkaitan, berinteraksi secara keseluruhan. Tidak bekerjanya satu unsur akan mempengaruhi kinerja unsur-unsur yang lain.
2.      Keluaran daripadanya sesuai dan konsisten dengan tujuan yang sudah direncanakan.
3.      Eksistensi kesatuan itu dipengaruhi oleh komponen-komponennya. Sebagai suatu kesatuan yang mempunyai masukan dan keluaran atau tujuan tertentu.
   Dalam hubungan dengan komunikasi, nilai-nilai mempunyai hubungan yang sangat signifikan. Kebanyakan dari ringkah laku manusia melambangkan dan merupakan ekspresi nilai-nilai yang kita terima dari belajar atau proses pembudayaan. Tingkah laku itu terutama diungkapkan melalui komunikasi non verbal dan juga komunikasi verbal. Cara berkomunikasi dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut. Bagaimana memutuskan alat yang digunakan, cara menggunakan, menyandi pesan dipengaruhi oleh nilai-nilai.


Daftar Pustaka
Nurudin. 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajawali Press
Panuju, Redi. 1997. Sistem Komunikasi Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.